Pages - Menu

Pages

Sabtu, 18 Juni 2016

Laporan praktikum identifikasi jenis dan golongan buah



LAPORAN PRAKTIKUM IDENTIFIKASI JENIS DAN GOLONGAN BUAH
Tahun 2015-2016


Disusunoleh :
1.              Adelina Noviareta        (15.141.0025)
2.              Nining Amalia               (15.141.0019)
3.              Moh. Antoni Wijaya    (15.141.0014)
4.              Dwi Rangga Ganesa     (15.141.0030)
5.              Bangkit Adi Sugiharto (15.141.0010)
6.              Abdur Rahman            (15.141.0017)
7.              Candra Dandi Cahyadi         (15.141.0041)

Program Studi Agroteknologi
FakultasPertanian
Universitas Panca Marga Kabupaten Probolinggo
Jalan Yos Sudarso Pabean Dringu Kabupaten Probolinggo
Telp.(0335)422715 Fax.(0335)427923
Kabupaten Probolinggo


Daftar Isi

BAB I
I.       PENDAHULUAN
1.1  Latarbelakang....................................................................................................................... 1
1.2  Tujuan.................................................................................................................................. 1
BAB II
II.    TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Pengertian buah............................................................................................................... .... 2
2.2  Karakteristik buah........................................................................................................... .... 2
2.3  Penggolongan buah......................................................................................................... .... 4
BAB III
III. METODE PENELITIAN
3.1  Bahan.............................................................................................................................. .... 13
3.2  Alat ................................................................................................................................ .... 13

BAB I V
IV.  HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1  Hasil..................................................................................................................................... 14
4.2  Pembahasan......................................................................................................................... 15

BAB V
V.     PENUTUP
5.1  kesimpulan...................................................................................................................... .... 16
5.2  Saran............................................................................................................................... .... 17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................... 18













BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari sering kita temui berbagai macam buah dari berbagai macam jenis tumbuhan, semua jenis buah-buahan itu memiliki warna, bentuk hingga struktur yang berbeda. Namun, pernahkah kita memikirkan dari mana asalnya buah ?mengapa setiap tumbuhan memiliki perbedaan warna, bentuk hingga struktur buah ?
Buahmerupakanorganpadatumbuhan berbungayang merupakan perkembangan lanjutan daribakal buah(ovarium).Buah biasanya membungkus dan melindungi biji.Aneka rupa dan bentuk buah tidak terlepas kaitannya dengan fungsi utama buah, yakni sebagai pemencar biji tumbuhan.Umumnya buah terbentuk setelah terjadinya penyerbukan dan pembuahan pada bunga, tetapi ada pula buah yang terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan yang disebut partekokarpi.
Buah dibedakan menjadi buah semu dan buah sejati, dikatakan buah semu jika buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga yang menjadi bagian utama buah bentuknya besar, menarik, bermanfaat dan dapat dimakan, sedangkan buah sesungguhnya terkadang tersembunyi. Buah sejati atau buah telanjang yaitu buah yang terjadi dari bakal buah saja, jika ada bagian bunga lain yang masih tertinggal bukan merupakan bagian dari buah. Buah semu dan buah sejati kemudian dibagi lagi menjadi buah tunggal, ganda dan majemuk.
Biji merupakan bakal biji(ovulum) daritumbuhan berbungayang telah masak. Biji digunakan sebagai alat perkembangbiakan utama karena mengandung calon tumbuhan baru (lembaga), selain itu biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, padaAngiospermaeatau Magnoliophyta) atau tidak (padaGymnospermae).Dari sudut pandangevolusi, biji merupakanembrioatau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

1.2    Tujuan
1.      Mengenal karakterisktik buah beberapa jenis tumbuhan,
2.      Mengenal struktur buah dan biji beberapa jenis tumbuhan,
3.      Menyebutkan bagian-bagian buah dan biji tumbuhan secara benar.


4.       

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1    Pengertian Buah
Buah adalah pertumbuhan sempurna dari bakal buah (ovarium).Setiap bakal buah berisi satu atau lebih bakal biji (ovulum), yang masing-masing mengandung sel telur. Bakal biji itu dibuahi melalui suatu proses yang diawali oleh peristiwa penyerbukan, yakni berpindahnya serbuk sari dari kepala sari ke kepala putik. Setelah serbuk sari melekat di kepala putik, serbuk sari berkecambah dan isinya tumbuh menjadi buluh serbuk sari yang berisi sperma.Buluh ini terus tumbuh menembus tangkai putik menuju bakal biji, di mana terjadi persatuan antara sperma yang berasal dari serbuk sari dengan sel telur yang berdiam dalam bakal biji, membentuk zigot yang bersifat diploid. Pembuahan pada tumbuhan berbunga ini melibatkan baik plasmogami, yakni persatuan protoplasma sel telur dan sperma, dan kariogami, yakni persatuan inti sel keduanya.Setelah itu, zigot yang terbentuk mulai bertumbuh menjadi embrio (lembaga), bakal biji tumbuh menjadi biji, dan dinding bakal buah, yang disebut perikarp, tumbuh menjadi berdaging (pada buah batu atau drupa) atau membentuk lapisan pelindung yang kering dan keras (pada buah geluk atau nux). Sementara itu, kelopak bunga (sepal), mahkota (petal), benangsari (stamen) dan putik (pistil) akan gugur atau bisa jadi bertahan sebagian hingga buah menjadi besar.

1.2    Karakteristi Buah
Bagian-bagian bunga yang kadang-kadang tidak gugur, melainkan ikut tumbuh dan tinggal pada buah, biasanya tidak mengubah bentuk dan sifat buah itu sendiri, jadi tidak merupakan suatu bagian buah yang penting, misalnya:
a)      Daun-daun pelindung. Pada jagung daun-daun pelindung bunga betina tidak gugur, dan kita kenal kemudian sebagai pembungkus tongkol jagung (klobot)
b)      Daun-daun kelopak. Pada terong dan pada jambu, masih dapat kita lihat kelopak yang ikut merupakan bagian buah.
c)      Tangkai kepala putik. Juga bagian ini sering tinggal pada buah, misalnya pada jagung, yangkita kenal sebagai rambut jagung, juga pada semua macam jambu, masih dapat kita lihat tangkai kepala putik di bagian ujung buah.
d)     Kepala putik. Buah yang masih mendukung kepala putik ialah buah manggis, yang sekaligus dapat pula menunjukkan jumlah daun buah dan jumlah ruangan dalam buah manggis tadi.
Buah yang semata-mata terbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur itu, umumnya merupakan buah yang tidak terbungkus, jadi merupakan buah yang telanjang (fructus nudus).Buah ini juga dinamakan buah sejati atau buah sungguh.
Kecuali bakal buahnya sendiri seringkali terjadi, bahwa ada bagian bunga ikut mengambil bagian dalam pembentukan buah, bahkan seringkali merupakan bagian buah yang paling menarik perhatian.Dalam pembicaraan sehari-hari buahnya yang benar seringkali tidak dikenal lagi.Apa yang dinamakan buahnya justru bagian bunga yang telah berubah sedemikian rupa, sehingga menjadi bagian buah yang penting. Buah yang demikian dinamakan buah palsu atau buah semu (fructus spurius).Pada buah semu buah yang sesungguhnya seringkali tidak kelihatan (tertutup), karena itu seringkali buah semu dinamakan pula buah tertutup (fructus clausus).Perkecualian tetap ada, misalnya buah jambu mete, buah yang sebenarnya (yang menghasilkan metenya) tetap kelihatan.
Adapun bagian-bagian bunga yang seringkali ikut tumbuh dan menyebabkan terjadinya buah semu, misalnya:
a)      Tangkai bunga. Pada jambu monyet atau jambu mete (Anacardium occidentale L.), tangkai bunga menjadi besar, tebal, berdaging dan merupakan bagian buah yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya lebih kecil, berkulit keras terdapat pada ujung bagian yang membesar ini.
b)      Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk, misalnya pada bunga lo (Ficus glomerata Roxb.) dan sebangsanya. Dasar bunga yang berbentuk periuk itu juga membesar dan membulat, tebal berdaging, menyelubungi sejumlah besar buah-buah yang sesungguhnya, yang tidak tampak dari luar, karena terdapat dalam bahan yang berbentuk seperti periuk tadi. Juga bagian ini seringkali dapat dimakan.
c)      Dasar bunga pada bunga tunggal, misalnya pada arbe (Fragraria vesca L.) yang kemudian menjadi berdaging tebal dan merupakan bagian yang dapat dimakan pula, sedang buah yang sesungguhnya kecil, hampir tak kelihatan.
d)     Kelopak bunga. Pada ciplukan (Physalis minima L.) pada pembentukan buah, kelopak tumbuh terus menjadi badan yang menyelubungi buah yang sebenarnya. Jadi buah yang sebenarnya tadi tidak nampak sama sekali dari luar.
e)      Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk. Pada pohon nangka (Artocarpus integra Merr.), misalnya: ibu tangkai bunga dan semua tenda bunga pada bunga majemuk ini akhirnya tumbuh sedemikian rupa, sehingga seluruh perbungaan seakan-akan hanya menjadi satu buah saja.
Pada umumnya buah hanya akan terbentuk sesudah terjadi penyerbukan dan pembuahan pada bunga. Walaupun demikian mungkin pula buah terbentuk tanpa adanya penyerbukan dan pembuahan. Peristiwa terbentuknya buah yang demikian itu dinamakan: partenokarpi (parthenocarpy). Buah yang terjadinya dengan cara ini biasanya tidak mengandung biji, atau jika ada bijinya, biji itu tidak mengandung lembaga, jadi bijinya tak dapat dijadikan alat perkembangbiakan. Pembentukan buah dengan cara ini lazim kita dapati pada pohon pisang (Musa paradisiaca L.)

1.3    Penggolongan Buah
Buah pada tumbuhan umumnya dapat dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
1.      Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
2.      Buah sungguh atau buah telanjang, yang melulu terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
1)        Penggolongan Buah Semu
Buah semu dapat dibedakan dalam:
a)      Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah. Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah, misalnya:
ü Tangkai bunga, pada buah jambu monyet (Anacardium occidentale L.)
ü Kelopak bunga pada buah ciplukan (Physalis minima L.)
b)      Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupaka bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna), misalya buah arbe (Fragraria vesca L.)
c)      Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja, misalnya buah nangka (Artocarpus integra Merr.) dan keluwih (Artocarpus communis Forst.) yang terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal dan berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini. Juga buah lo (Ficus glomerata Roxb.) dan buah beringin (Ficus benjamina L.) adalah buah semu majemuk yang terjadi dari dasar bunga bersama yang berbentuk seperti periuk atau bulat dengan buah-buah yang sesungguhnya di sebelah dalamnya.




2)        Penggolongan Buah Sungguh (Buah Sejati)
Sama halnya dengan buah semu, buah sejati pertama-tama dapat dibedakan lebih dahulu dalam 3 golongan, yaitu:
1.      Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal buah saja. Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan, misalnya:
ü Buah mangga (Mangifera indica L.), mempunyai satu ruang dengan satu biji
ü Buah papaya (Carica papaya L.) yang terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang dan banyak biji
ü Buah durian (Durio zibethinus Murr.) yang terdiri atas beberapa daun buah, mempunyai beberapa ruang dan dalam tiap ruangnya terdapat beberapa biji
2.      Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah, misalnya buah cempaka (Michelia champaca Bail.)
3.      Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul. Sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja, misalnya buah pada pandan (Pandanus tectorius Sol.)

Ø  Buah Sejati Tunggal
Buah sejati tunggal dapat dibedakan lagi dalam dua golongan, yaitu:
1.      Buah sejati tunggal yang kering (siccus), yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering, misalnya buah kacang tanah (Arachis hypogaea L.), padi (Oryza sativa L.) dll
2.      Buah sejati tunggal yang berdaging (carnosus), ialah jika dinding buahnya menjadi tebal berdaging. Dinding buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan, yaitu:
ü  Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), merupakan lapisan tipis tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, dengan permukaan yang licin.
ü  Kulit tengah (mesocarpium) biasanya tebal berdaging atau berserabut dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan inilah yang dinamakan daging buah (sarcocarpium), misalnya pada mangga (Mangifera indica L.)
ü  Kulit dalam (endocarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengandung bijinya, seringkali cukup tebal dan keras, misalnya pada kenari (Canarium commune L.), kelapa (Cocos nucifera L.)

1.      Buah Sejati Tunggal yang Kering
Buah sejati tunggal yang kering dapat dibedakan lagi dalam:
A.    Buah sejati tunggal kering yang hanya mengandung satu biji, biasanya buah ini kalau masak tidak pecah (indehiscens).
Contoh-contoh dari golongan ini ialah:
1.    Buah padi (caryopsis), yang dinamakan buah padi adalah: buah berdaging tipis, mengandung satu biji, dan kulit buah berlekatan dengan kulit biji, sedang kulit biji ini kadang-kadang berlekatan pula dengan bijinya. Pada buah yang demikian ini orang seringkali tidak membedakan buah dengan biji, misalnya: buah padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays L.); sebutir gabah atau sebutir jagung yang sehari-hari kita namakan biji, sebenarnya adalah buah.
2.    Buah kurung (achenium), yaitu buah berbiji satu, tidak pecah, dinding buahnya tipis, berdampingan dengan kulit biji, tetapi tidak berlekatan, misalnya buah bunga matahari (Helianthus annus L.), buah bunga pagi sore (Mirabilis jalapaL.)
3.    Buah keras (nux). Seperti buah kurung, yang seringkali hanya dibedakan dari buah kurung karena buah ini mempunyai kulit buah yang kaku atau keras berkayu. Ada pula yang membedakan dengan buah kurung menurut sifat bakal buah asalnya, kalau semula berasal dari bakal buah beruang satu disebut buah kurung, jika semula berasal dari bakal buah yang beruang banyak tetapi kemudian semua ruang lebur menjadi satu disebut buah keras, misalnya pada buah sarangan (Castanea argentea BL.)
4.    Buah keras bersayap (samara), seperti buah keras, tetapi pada kulit buah terdapat suatu alat tambahan berupa sayap, yang menyebabkan buah dapat beterbangan jika tertiup angin, seperti misalnya pada warga suku Dipterocarpaceae.
B.     Buah sejati tunggal kering yang mengandung banyak (lebih dari satu) biji, dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa bagian buah (mericarpia), atau pecah sedemikian rupa hingga biji terlepas (dapat meninggalkan buahnya)
1.    Buah berbelah (schiwcarpium). Buah ini mempunyai dua ruang atau lebih, tiap ruang berisi satu biji. Jika buah masak, buah pecah menjadi beberapa bagian, dan tiap bagian buah (mericarpium) mempunyai sifat seperti suatu buah kurung (achenium) atau buah keras (nux), jadi biji tetap di dalam ruangan, tidak dapat keluar. Mengingat jumlahnya ruangan (jika pecah menjadi beberapa bagian buah), buah berbelah dapat dibedakan lagi dalam:
ü  Buah berbelah dua (diachenium), jika masak menjadi dua bagian buah, masing-masing bersifat sebagai suatu buah kurung yang hanya mengandung satu biji di dalamnya, misalnya buah pegangan (Centella asiatica Urb.)
ü  Buah berbelah tiga (triachenium), jika masak pecah menjadi tiga bagian buah, misalnya pada Trapaeolum majus L.,
ü  Buah berbelah empat (tetrachenuim), seperti di atas, kalau masak pecah menjadi empat bagian buah, misalnya buah selasih (Ocimum basilicum L.),
ü  Buah berbelah banyak (polyachenium), jika masak pecah menjadi sejumlah (banyak) bagian buah, yang masing-masing bersifat seperti buah kurung.
2.    Buah kendaga (rhegma). Buah ini mempunyai sifat seperti buah berbelah, tetapi tiap bagian buah kemudian pecah lagi, sehingga dengan itu biji dapat terlepas dari biliknya. Tiap bagian buah terbentuk dari sehelai daun buah, jadi buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah itu.
Menurut jumlah kendaganya buah ini dapat dibedakan lagi dalam:
ü Buah berkendaga dua (dicoccus). Buah ini jika masak pecah menjadi dua bagian buah, masing-masing pecah lagi dan mengeluarkan satu biji.
ü Buah berkendaga tiga (tricoccus), kalau masak pecah menjadi tiga bagian, masing-masing pecah dan mengeluarkan satu biji, misalnya buah jarak (Ricinus communis L.), buah para (Hevea brasiliensis Muell.)
ü Buah berkendaga lima (pentacoccus), seperti di atas dengan lima bagian buah masing-masing dengan satu biji, misalnya buah Geranium.
ü Buah berkendaga banyak (polycoccus), jika buah mempunyai sifat-sifat seperti di atas, tetapi jika masak dapat menjadi beberapa bagian buah, masing-masing dengan satu biji yang dapat dikeluarkan.
3.    Buah kotak, yaitu suatu buah kering sejati tunggal yang mengandung banyak biji, terdiri atas satu atau beberapa daun buah, jika masak lalu pecah, tetapi kulit buah yang pecah itu sampai lama melekat pada tangkai buah. Buah kotak dapat dibedakan dalam:
ü Buah bumbung (folliculus), buah ini tersusun atas sehelai daun buah, mempunyai satu ruangan dengan banyak biji di dalamnya, jarang sekali hanya mempunyai satu biji. Jika sudah masak, buah pecah menurut salah satu kampuhnya, biasanya pecah menurut kampuh perutnya, misalnya buah biduri (Calotropis gigantea Dryand.), bunga sari cina (Catharanthus roseus G.Don).
ü Buah polong (legumen). Buah ini terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu ruangan atau lebih (karena adanya sekat-sekat semu). Jika sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya (kampuh perut dan kampuh punggung), atau terputus-putus sepanjang sekat-sekat semuanya. Buah yang demikian ini terdapat pada semua jenis tumbuhan yang tergolong suku :Papilionaceae, misalnya orok–orok (Clotalaria sp.), Caesalpiniaceae, misalnya: kembang merak (Caesalpinia pulcherrima Swartz.) dan Mimmosaceae, misalnya pohon saman (Samania saman Merr.)
                        Begitu karakteristik buah ini untuk ketiga suku ini, hingga ketiga-tiganya ada pula yang menyatukan menjadi satu suku besar dengan nama: tumbuhan berbuah polong (Leguminosae).
                        Selain adanya sekat-sekat semu, yang menyebabkan ruang buah polong itu terbagi menjadi beberapa bilik, masing-masing dengan satu biji, ada pula buah polong yang sifatnya menyimpang dari kedua tipe tersebut di atas, yaitu:
-          Buah masak di dalam tanah, dan jika masak tidak pecah misalnya pada kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dan kacang Bogor (Voandzeia subterranea (L.) Thouars.)
-          Buah mempunyai kulit yang berdaging, dan jika masak juga tidak pecah, misalnya buah asam (Tamarindus indica L.), namnam (Cynometra cauliflora L.)
-          Buah mempunyai susunan seperti buah batu dengan tiga lapisan kulit buah, hanya mempunyai satu ruang dan satu biji, jika masak juga tidak pecah, misalnya pada pohon gayam (Inocarpus edulis Forst.)
ü Buah lobak atau polong semu (siliqua). Buah ini tersusun atas dua daun buah, mempunyai satu ruangan dengan dua tembuni pada perlekatan daun buahnya. Buah ini membentuk sekat semu, sehingga kedua tembuni pada perlekatan daun buah terpisah oleh sekat semu tadi, dan oleh sekat semu itu buah lalu terbagi menjadi dua ruangan, masing-masing dengan dua tembuni. Jika buah sudah masak, buah ini pecah menurut kedua kampuhnya, tetapi tidak seperti buah polong yang pecahnya mulai dari ujung buah, melainkan dari pangkal buah dan tetap berlekatan di bagian ujungnya. Biji agak lama menempel pada kedua sisi sekat semua tadi, tetapi akhirnya akan runtuh pula. Buah dengan susunan demikian ini umum terdapat pada warga suku Cruciferae (Brassicaceae), misalnya lobak (Raphanus sativus L.), sawi (Brassica juncea Coss.), dll
Jika perbandingan lebar/panjang buah kurang dari 3, maka kita dapati buah lobak yang buntek atau pendek (silicula).
ü Buah kotak sejati (capsula). Buah ini terjadi dari dua daun buah atau lebih, dan mempunyai ruangan yang jumlahnya sesuai dengan banyaknya daun buah. Buah ini jika sudah masak juga membuka, hingga biji yang ada di dalamnya dapat keluar.
2.      Buah Sejati Tunggal Yang Berdaging
Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah jika sudah masak, walaupun ada pula yang jika telah masak kemudian pecah, misalnya buah pala (Myristica fragrans Houtt.)
Kita membedakan buah sejati tunggal yang berdaging sebagai berikut:
a)      Buah buni (bacca). Yang disebut buah buni ialah buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan, ialah lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak dan berair, seringkali dapat dimakan. Biji-bijinya terdapat bebas dalam bagian yang lunak itu. Buah buni dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau beberapa ruang. Buah buni yang berdinding tebal dan dapat dimakan misalnya:
-       buah pepaya (Carica papaya L.), buah belimbing (Averrhoa carambola L.), sawo manila (Achras zapota L.), dll.
Yang kulit buahnya tidak begitu tebal, seringkali mempunyai sifat yang agak kaku seperti kulit, tidak lunak dan tidak berdaging, biji terdapat bebas di dalamnya, misalnya:
-       buah duku (Lansium domesticum Corr.), buah rambutan (Nephelium lappaceum L.)dari buah ini yang dapat kita makan bukan kulit buah yang sebelah dalam, melainan salut bijinya (arillus)
b)      Buah mentimun(pepo). Buah ini ditinjau dari sudut susunannya tidak jauh berbeda dengan buah buni. Biasanya kulit buah yang di bagian luar lebih tebal dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong.
Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati, tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah, sehingga ruang-ruang yang telah terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang tidak sempurna.Dengan demikian buah mentimun pada mulanya mempunyai tiga ruangan, yang masing-masing terbagi dua lagi oleh sekat yang tidak sempurna.Jika buah telah masak sekat-sekat lenyap, hingga buah hanya mempunyai satu ruangan saja dengan rongga yang kosong di tengahnya.
Buah mentimun kita dapati pada jenis-jenis tumbuhan yang tergolong suku Cucurbitaceae,misalnya : mentimun sendiri (Cucumis sativus L.), waluh (Cucurbita moschata Duch.), semangka (Citrullus vulgaris Schrad.), juga pada tumbuhan yang tergolong dalam suku Passifloraceae, misalnya: markisah (Passiflora quadrangularis L.), buah negri (Passiflora edulis Sims.), dll
c)      Buah jeruk(hesperidium). Buah ini dapat pula dianggap sebagai suatu variasi buah buni. Kulit buah ini mempunyai tiga lapisan, yaitu:
-       Lapisan luar yang kaku menjangat dan mengandung banyak kelenjar minyak atsiri, yang mula-mula berwarna hijau, tetapi jika buah masak warnanya berubah menjadi kuning atau jingga. Lapisan ini disebut flavedo.
-       Lapisan tengah yang bersifat seperti sapon, terdiri atas jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih , dinamakan albedo,
-       Dan kemudian suatu lapisan dalam yang bersekat-sekat, hingga terbentuk beberapa ruangan. Dalam ruangan-ruangan ini terdapat gelembung-gelembung yang berair, dan bijinya terdapat bebas, diantara gelembung-gelembung ini
-       Buah jeruk kita dapati pada semua anggota marga jeruk (Citrus sp.), misalnya jeruk besar (Citrus maxima Merr.), jeruk keprok (Citrus nobilis Lour.), jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle), dan semua jeruk lainnya.
d)     Buah batu(drupa). Buah ini mempunyai kulit buah yang terdiri atas tiga lapisan kulit yaitu:
-       Kulit luar (exocarpium atau epicarpium), yang tipis menjangat, biasanya licin mengkilat.
-       Kulit tengah (mesocarpium), yang tebal berdaging atau berserabut, kalau berdaging seringkali dapat dimakan
-       Kulit dalam (endocarpium), yang tebal, keras dan berkayu.Lapisan ini amat kuat dan kadang-kadang amat keras seperti batu, karena adanya lapisan inilah buah disebut buah batu.
-       Buah batu kita dapati antara lain pada pohon mangga (Mangifera indica) yang kulit tengahnya tebal berdaging dan dapat dimakan, pada pohon kelapa (Cocos nucifera L.) dan nyampulung (Calopyllum inophylum L.) yang mempunyai kulit tengah yang berserabut,dan menyebabkan buah menjadiringan, dapat terapumg-apung, dan demikian dapat dipencarkan degan perantaraan air.
e)      Buah delima. Kulit buah yang merupakan lapisan luar kaku seperti kulit atau hampir mengayu, lapisan dalamnya tipis, licin. Buah ini mempunyai beberapa ruang dengan dengan buji-biji yang mepunyai salut biji (arrilus) bebas dalam ruang-ruang tadi, misalnya pada buah delima (Punica granatum L.).
f)       Buah apel(pomum),seperti kulit batu dengan kulit dalam yang tipis, tetap cukup kuat, seperti kulit, kulit tengah tebal, lunak, berair, biasanya dapat dimakan. Buah ini mempunyai beberapa ruangan, tiap ruangmengandung satu biji. Buah yang demikian terdapat pada buah apel (Pyrus malus L.), pohin per (Pyrus communis L.). walaupun bukan asli Indonesia pohon apel dibeberapa tempat di Indonesia ada pula yang memperkebunkan ditempat-tempat yang cukup tinggi dari permukaan laut, misalnya: puncak, selekta, dll.

Ø  Buah Sejati Ganda
   Seperti telah diterangkan, buah sejati ganda adalah buah yang terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai.
            Menurut sifat masing-masing buah yang berkumpul taadi,. Buah sejati ganda dapat dibedakan dalam :
a.  Buah kurung ganda, misalnya opada mawar (Rosa hybrida Hort). Dalam badan yang berasal dari dasar bunganya yang berbentuk periuk terdapat banyak buah-buah kurung.
b. Buah batu ganda, pada jenis-jenis rubus (Rubus fraxinifolius Poir), bunganya mempunyi banyak bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi buah batu.
c.  Buah bumbung ganda, berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang masing-masing tumbuh menjadi bumbung, terdapat a.l .pada pohon cempaka (Michelia champaka L.).
d. Buah buni ganda, seperti diatas tetapi bakal buah berubah menjadi buah buni, misalnya srikaya(Annona  squamosa L.).

Ø  Buah Sejati Majemuk
            Buah sejati majemuk bersal dari suatu bunga majemuk, jadi merupakan kumpulan banyak buah, yang masing-masing berasal dari sati bunga. Kadang-kadang buah majemuk nampaknya seperti satu buah saja,
            Sama halnya dengan buah sejati ganda kita dapat membedakan :
a.    Buah bumi majemuk, jika bakal buah masimg-masing bunga dalam bunga majemuk membentuk suatu buah buni, seperti terdapat misalnya pada nanas (Ananas conosus Merr.). pada buah bnanas pada pembentukan buah ikut pula mengambil bagian daun-daun pelindung dan daun-daun tenda bunga, sehingga keseluruhannya nampak sebagai satu buah saja.
b.   Buah batu majemuk, yang misalnya terdapat pada pandan (Pandanus tectorius Sol.). pada pandan ragkaian bunga betunanya setelah mengalami penyerbukan/pembuahan, berubah menjadi buah batu majemuk, yang masih kelihatan sebelah luarnya, bahwa kelompokan buah itu adalah kumpulan banyak buah. Masing-masing mempunyai kulit buah dengan tiga lapisa seperti lapisan buah kelapa, yaitu  dengan lapisan tengah yang berserabut, hingga dapat terapung  dan dapat dipencarkan oleh air.
c.    Buah kurung majemuk, terdapat pada misalnya bunga matahari (Helianthus annus L.). bunga umbuhan ini merupakan bunga majemuk yang terdiri atas bunga-bunga mandul di tepi dan bunga yang subur ditengah, dan karena tiap bunga yang subur itu setelah penyerbukan/pembuahan berubah menjadi sebuah buah kurung, maka seluruh bunga akan berubah menjadi suatu buah kurung majemuk.



























BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1    Alat
1.    Alat tulis
2.    Penggaris
3.    Lembar kerja
4.    Pisau
5.    Nampan

3.2    Bahan
-          Kacang tanah
-          Jagung
-          Pepaya
-          strawberry
-          Buah naga
-          Ciplukan
-          Jeruk
-          Alpukat
-          Kelapa
-          Tomat
-          Jambu biji
-          Pisang
-          Salak
-          Anggur
-          Durian
-          Padi



















BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1  Hasil
Hasil identifikasi bentuk dan bagian buah
No
Nama
Nama latin
Golongan buah
Jenis buah
1
Kacang tanah
Arachis hpogea L
Buah sejati tunggal
satu ruang satu biji
2
pepaya
Caricapapaya
Buah sejati
Satu ruang banyak biji
3
Buah naga
Hylocereus undatus
Buah sejati
Satu ruang banyak biji
4
Jeruk
Citrus sp
Buah sejati tunggal
Satu ruang,satu biji
5
Kelapa
Cocosnucifera
Buah sejati tunggal
Satu ruang satu biji
6
Jambu biji
Psidiumguajava
Buah sejati
Satu ruang banyak biji
7
Salak
Salaccaedulis
Buah sejati
memiliki beberapa ruang satu ruang, satu biji
8
Durian
Duriozibethinus
Buah sejati
Buah sejati tunggal banyak ruang ada beberapa biji
9
Jagung
Zea mays
Buah sejati tunggal
Satu ruang satu biji
10
Strawbery      
Fragaria daltoniana
Buah semu
Buah ganda
11
Ciplukan
Physalisangilata
Buah semu
Buah semu tuggal
12
Alpukat
Perseaamericana
Buah sejati tunggal
Satu ruang satu biji
13
Tomat
Solanum lyopersicum
Buah sejati
Satu ruang banyak biji
14
Pisang
Musaparadisiaca
Buah sejati majemuk
Buahbunimajemuk
15
Anggur
Vitisvinivera
Buah sejati
Satu ruang banyak biji
16
Padi
Oryza sativa L.
Buah sejati tunggal
Satu ruang satu biji

4.2    Pembahasan
Buah dibedakan dalam dua golongan, yaitu buah sejati dan buah semu.Buah sejati atau buah telanjang adalah buah yang terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti. Sedangkan Buah semu atau buah tertutup, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
Buah-buah yang termasuk buah sejati adalah kacang tanah, pepaya, buah naga, jeruk, kelapa, jambu biji, salak, durian, jagung, alpukat, tomat, pisang, anggur dan padi.Sedangkan buah yang termasuk buah semu adalah strawberry dan ciplukan.
Buah sejati digolongkan lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati majemuk.Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal buah saja.Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan. Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah. Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja.
Buah yang termasuk buah sejati tunggal adalah, alpukat, kelapa, jambu biji, tomat, jagung, jeruk dan durian.Buah yang termasuk buah sejati ganda adalah salak.Buah yang termasuk buah sejati majemuk adalahpisang, salak, anggur.
Buah semu dibedakan lagi jenisnya menjadi buah semu tunggal, buah semu ganda dan buah semu majemuk.Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah. Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna).Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.
Buah yang termasuk buah semu tunggal adalah buah ciplukan.Buah yang termasuk buah semu ganda adalah strawbery.















BAB V
PENUTUP

5.1     Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
Buah adalah organ pada tumbuhan berbunga yang merupakan perkembangan lanjutan dari bakal buah (ovarium).Buah digolongkan menjadi buah sungguh (buah sejati) atau buah telanjang dan buah semu atau buah tertutup.Buah sejati terjadi dari bakal buah, dan jika ada bagian bunga lainnya yang masih tinggal bagian ini tidak merupakan bagian buah yang berarti.
Buah semu, yaitu jika buah itu terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama buah ini (lebih besar, lebih menarik perhatian dan seringkali merupakan bagian buah yang bermanfaat, dapat dimakan) sedang buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi.
Buah sejati dibedakan lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati majemuk.
Buah sejati tunggal, ialah buah sejati yang terjadi dari satu buah dengan satu bakal buah saja.Buah ini dapat berisi satu biji atau lebih, dapat pula tersusun dari satu atau banyak daun buah dengan satu atau banyak ruangan.Buah sejati ganda, yang terjadi dari satu bunga dengan beberapa bakal buah yang bebas satu sama lain, dan masing-masing bakal buah menjadi satu buah.Buah sejati majemuk, yaitu buah yang berasal dari suatu bunga majemuk, yang masing-masing bunganya mendukung satu bakal buah, tetapi setelah menjadi buah tetap berkumpul, sehingga seluruhnya tampak seperti satu buah saja.Buah semu digolongkan lagi menjadi buah sejati tunggal, buah sejati ganda dan buah sejati majemuk.Buah semu tunggal, yaitu buah semu yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah.Pada buah ini selain bakal buah ada bagian lain bunga yang ikut membentuk buah.Buah semu ganda, ialah jika pada satu bunga terdapat lebih dari satu bakal buah yang bebas satu sama lain dan kemudian masing-masing dapat tumbuh menjadi buah tetapi disamping itu ada bagian lain pada bunga tadi yang ikut tumbuh, dan merupakan bagian buah yang menyolok (dan seringkali yang berguna).Buah semu majemuk, ialah buah semu yang terjadi dari bunga majemuk, tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja.

5.2     Saran
Untuk praktikum tentang buah, sebaiknya pembimbing menjelaskan berapa jumlah dari buah yang harus diidentifikasi praktikan agar praktikan lebih mudah dalam melaksanakan praktikum dan jumlah buah yang diidentifikasi lengkap.




DAFTAR PUSTAKA

Tim Dosen. 2014. BKPM Botani. Politeknik Negeri Jember. Jember
Tjitrosoepomo, Gembong. 1985. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta


Tidak ada komentar:

Posting Komentar